Karena hidup tidak hanya menarik nafas, tetapi juga menarik makna di balik fakta...

.

Sunday, November 14, 2010

Tempat Yang Kunamakan Terminal

Di sabtu pagi yang cerah, buru-buru saya bangun, cuci muka (mandinya? Ahh nanti-nanti sajalah), berberes, dan langsung pergi ke rumah sakit. Hari ini jadwal mama check tulang. Begitu saya sampai, agak kaget melihat rs berasa mal. Ramai sekali. Dimana orang-orang mungkin masih memilih tidur di ranjangnya, bangun siang, nonton tv dan bersantai ria, sedangkan di rs ini sudah banyak sekali pasien. 'Banyak' saya definisikan sekitar ratusan orang. Orang-orang yang sudah 'berumur' dan anak-anak kecil yang paling banyak saya lihat di sini.

Sembari menunggu, terlintas di pikiran saya, rumah sakit itu seperti 'terminal'. Tempat antara akhirat dan duniawi. Tempat dimana kita semakin dekat melihat Tuhan. Agak seram sih hahaha. Kenapa bisa begitu? Karena di sinilah semua berawal dan berakhir. Dilahirkan dan 'diselesaikan' di rumah sakit. Kita 'lelah', 'tak sanggup', 'mendapat bencana' dan 'minta pertolongan' pun kita mampir di terminal ini.

Entah saya saja yang terlalu berlebihan mungkin, saya merasa ketika orang berada di 'perhentian' ini. Mereka jadi berusaha mendekat ke Tuhan. Saya merasa keluarga saya pun seperti itu. 'Perhentian' ini semakin mengingatkan kita pada Tuhan.

Kita semua sedang berada di tengah jalan. Mungkin sekarang ada yang berjalan beriringan, ada yang lebih suka berjalan sendiri, ada yang lebih memilih berjalan kaki menikmati hidup, ada juga yang memilih untuk naik kendaraan karena tergesa-gesa ingin cepat sampai tujuannya. Di jalan pun tidak sedikit ada yang duduk saja di pinggir jalan karena capek dan beban hidup, ada yang memilih untuk dikasihani dan meminta-minta di jalan, ada yang tersesat dan bingung ruas jalan mana yang harus ia pilih. Ada yang memilih jalan yang lurus dan beraspal namun tak sedikit lebih tertarik ambil jalan berbatu dan berkelok-kelok.

Di tengah perjalanan itu banyak sekali batu sandungan, cuaca buruk, sesama pengguna jalan yang 'rese' yah. Bisa dibilang 'seleksi alam'. Mereka-mereka yang tetap terus bangkit dan berjalan hingga garis finish, kita sebut pemenang. Mereka-mereka yang 'diuji' kemudian takut melangkah, takut melihat batu sandungan lain trus memilih 'istirahat' hingga pejalan kaki merasa risih dan membuang dia sebagai 'sampah'.

Di pinggir jalan pun ada 'perhentian' tempat kita beristirahat, duduk melihat sesama pejalan yang kecapekan atau menunggu kendaraan untuk 'dijemput' saja. Di 'pertengahan' ini kita mempunyai waktu lebih lama untuk 'merenung' melihat pejalan kaki lain yang masih mengarungi perjalanannya, atau sesama penunggu bis di terminal.

Di terminal ini ada pejalan yang tepat waktu dan bis pun sudah siap 'menjemput' kita tapi terkadang ada bis yang batal datang atau waktu diundur. Namun nanti pada saatnya pun kita akan berkumpul di sini. Menunggu jemputan.

Jam hampir menunjukkan jam 12 siang. Sudah hampir 3 jam saya menunggu dokter di 'terminal' ini. Belum juga datang. Ahhh... Mungkin ini masih waktu saya untuk merenung dan bersyukur. Bersyukur pada apa yang masih saya miliki :)

Dan mungkin saya masih belum 'dijemput'.

Sampai bertemu di 'perhentian' kawan

06/11/10
Novie

0 comments:

Post a Comment