Karena hidup tidak hanya menarik nafas, tetapi juga menarik makna di balik fakta...

.

Sunday, November 14, 2010

Saya dan Mereka

"Apa yang tidak membunuhmu, membuat kamu kuat nov. Kamu tidak berubah. Kamu masih kuat, pintar, masih mau mendengarkan dan kamu baik-baik saja" ucapan ini aku dengar tadi pagi di telepon dari seorang teman baik yang kukenal 4 tahun lalu. Yang sudah memberiku rasa benci, suka dan kagum.

"Lo tuh baik kok. Masih mau dibicarakan. Selalu masih mau berubah jadi lebih baik." kata seorang teman dekat yang kupanggil ‘mamih’ yang kukenal 7 tahun lalu.

Itu hanya segelintir ucapan ‘mengenai saya’ dari beberapa teman yang mengenal saya bertahun-tahun. Akhir-akhir ini saya banyak bertemu orang baru dan anehnya mereka mengira mengenal saya. Yang saya mintai waktunya untuk interview, yang saya kenal sebagai relasi kerja, yang saya kenal sebagai teman baru. Mereka-mereka yang ’artis’ dan ’berusaha menjadi artis’. Tak terkecuali yang baru mengenal saya dalam waktu hanya berbulan-bulan saja.

Yang ingin kusampaikan dan kuberitahu
Dua perihal mengenai manusia. Tentang aku dan kalian. Tentang manusia. Camkan baik-baik.

Kusampaikan ini kepada mereka yang selalu ditelepon tiap pagi dan malam
Kepada ’mereka’ yang di bbm dan ym sepanjang hari
Kepada ’mereka’ yang dipeluk akhir-akhir ini
Kepada ’mereka’ yang menemani sepanjang hari dimana pun aku berada Kepada ’mereka’ yang tak henti-hentinya menanyakan kabar
Kepada ’mereka’ yang dikenal lama atau baru dijumpai. Kepada mereka yang mengucapkan selamat
Kepada ’mereka’ yang menyuruh mendengarkan musik di malam hari
Kepada ’mereka’ yang membuatku tersenyum dan tertawa di kala terluka di sepanjang hidupku
Kepada ’mereka’ yang ’menyibukkan’ aku
Kepada ’mereka’ yang menginspirasi tulisan ini dan menumbuhkan keinginanku menulis lagi
Kepada ’mereka’ yang memberi cerita manis dan pahit Kepada ’mereka’ yang memilih diam dan menenangkan diri
Kepada ’mereka’ yang tak henti-hentinya berjuang
Kepada ’mereka’ yang kecewa
Kepada ’mereka’ yang penuh amarah
Kepada ’mereka’ yang selalu menaruh apel di mejaku dan mereka yang memberi sepotong roti ketika aku ’menetes’
Kepada ’mereka’ yang memilih cepat-cepat bekerja dan melewati kemacetan Jakarta untuk bertemu temannya yang sedang gundah
Kepada ’mereka’ yang mengajarkanku tersenyum pada pohon, langit, alam
Kepada ’mereka’ yang pernah dekat, pernah membuat sejarah bersama dan mau memaafkanku serta mencintaiku sangat dalam

Kepada setiap tetesan air mata yang sudah jatuh
Kepada setiap umpatan yang keluar
Kepada setiap bahu yang telah diberikan
Kepada setiap waktu yang berharga telah diberikan untuk mendengar
Kepada setiap pemikiran cerdas dan dorongan
Kepada setiap kata-kata yang telah diucapkan ‘kamu pintar, kamu kuat!”

Kuberitahu. Tidak dalam amarah aku menulis atau mengungkapkannya. Tidak dengan setetes air mata pun.
Pertama, kita BERBEDA. Misal tidak ada novie lain persis seperti saya di dunia ini. Mungkin banyak orang aneh di luar sana yang memiliki nama hanya 1 kata. Tetapi saya tidak hanya 1 kata. Saya perihal banyak kata dan banyak sisi.

Saya tak sesempit dan sependek namanya. Saya dan anda berbeda. Mungkin banyak di luar sana juga yang bernama sama. Hanya ’novie’ (menurut mbah google ada 1.090.000 hasil. Hahaha sempet-sempetnya yah). Dan setiap 1 juta novie di muka bumi inipun tidak ada yang sama. Kita semua spesial, unik, dan ’berbeda’.

Tidak kau jumpai novie yang malas mandi dan susah bangun pagi (yuk mari). Tidak aku jumpai novie yang sombong dan jutek (bagi semua yang punya first impression seperti itu). Tidak aku jumpai novie yang bisa tidak tidur berhari-hari ketika dia punya passion melakukan sesuatu. Tidak aku jumpai novie yang kalau sedih bersembunyi di lemari. Tidak aku jumpai novie yang bukunya penuh dengan gambar-gambar karikaturnya. Tidak kau jumpai novie yang sekarang kembali menulis setelah punya cerita. Dan sebanyak apaun kuberitahu tak cukup notes ini mengambarkan seorang Novie.

Saya adalah saya. Saya dengan kelebihan dan kekurangannya. Jangan menggangap bisa mengenal orang hanya dalam waktu berbulan-bulan saja. Saya tidak sesimple itu. Saya tidak sependek nama saya. Manusia tidak dapat diprediksi. Saya berbeda dengan orang lain. Begitu pun anda. Lebih baik jangan berpikir bisa mengenal orang sangat baik karena kita tidak pernah tahu apa yang ada di balik pikiran orang itu dan mauNya Tuhan.

Perihal kedua, manusia itu BELAJAR. Saya berbicara tentang orang yang MAU belajar dan salah satunya saya. Dan mungkin anda. Pertama kita jatuh, kedua kita terluka, ketiga kita berusaha membersihkan luka itu dan mengobatinya. Keempat kita belajar berdiri meski ada bekas di lutut kita.
Manusia tidak hanya jatuh sekali tetapi berkali-kali. Begitupun saya. Saya berkali-kali’ditampar’ tetapi saya BERUSAHA.

Mungkin banyak hal yang terjadi di luar kuasa kita, banyak hal yang terjadi tidak sesuai kemauan kita. Saya tidak menyalahkan keadaan. Awalnya saya iyah. Tetapi yang kita bisa ubah adalah diri kita. Kamu berkuasa atas pikiran kamu.

YOU ARE WHAT YOU THINK YOU ARE!!!

Manusia jatuh, kecewa, sakit itu wajar. Tetapi manusia yang belajar dan mau berusaha lebih baik itu luar dari wajar. Saya tidak menyalahkan siapaun yang datang atau pergi. Saya merasa bersalah kenapa menyalahkan diri saya sendiri. Yang saya salahkan saya tak diberi kesempatan. Namun seorang kakak tercantik yang saya sayangi berkata "Jangan sedih karena orang tidak meberi kesempatan, tapi sedihlah karena kita belum mebuat persiapan..."

Mungkin sekarang saya belum mengerti. Mungkin nanti saya akan mengerti. Tetapi saya BERUSAHA memahami...

Tulisan ini dibuat bagi mereka yang di luar sana yang masih memiliki kesempatan. Belajarlah sebelum kesempatan itu tidak lagi diberikan dan kepercayaan telah direnggut. Saya memang salah karena sering TERLAMBAT, tetapi dalam keterlambatan saya menyadari satu hal bahwa di samping saya sekarang banyak ‘MEREKA’ yang menguatkan saya dan mau menghentikan lajunya sebentar, menjemput saya dan kemudian melanjutkan jalan bersama.

Kamu adalah MEREKA :)
Dan mereka-nya saya tidak pernah satu kata atau sesimple nama saya. Terima kasih.

Yours sincerely,
Novie

0 comments:

Post a Comment