Karena hidup tidak hanya menarik nafas, tetapi juga menarik makna di balik fakta...

.

Sunday, November 14, 2010

Boleh kan?

Entah kenapa hari ini saya ingin sekali berlayar. Mengarungi laut yang luassssss dan sejauh mata memandang hanya terlihat laut itu saja. Ingin sekali.

Mulai membayangkan saya sedang mempersiapkan perlengkapan dan pembekalan. Dari pakaian, makanan, dan peralatan memancing. Semua saya masukkan di ransel orange saya. Tak lupa saya bawa botol minum yang saya kalungkan di leher. Saya siap dengan kaos lebar dan celana pendek saya. Rambut ekor kuda dan sendal gunung juga jangan sampai lupa. Maklum identitas diri. Bukan golongan feminim saya itu hehehe...

Berangkatttttttttttt.....

Kapal layar telat siap. Panjangnya kira2 belasan meter dengan dominasi warna coklat dan merah di dindingnya. Di bagian dermaga ada 2 orang yang berjaga. Satu nahkoda, satu lagi asistennya. Di bagian tengah ada ruangan kecil yang berisi tangga menuju ke kamar bawah. Terdapat 2 single bed atas bawah di situ. Kemudian ada jendela, meja kecil dan lampu minyak. Aromatherapy lavender memenuhi ruangan. Di sisi bagian belakang kapal ada tempat duduk berjejer menghadap laut bagian belakang kapal. Saya mau tempat duduk memanjang untuk merentangkan kaki. Ala kursi pantai. Serunya, kursi ini bisa sekaligus alat pijat refleksi di seluruh badan. Boleh kan? Namanya juga halusinasi saya.

Kalau disimak baik-baik, saya INGIN kapal saya ini menyerupai ikan koi. Panjang dan cantik. Dengan ekor kapal yang memanjang ke atas, seolah-olah dia sedang berenang.

Masih di imajinasi saya, saya berencana menghilang 10 hari. Tanpa alat komunikasi 1 pun dan satu orang pun takkan saya beritahu dimana saya sekarang.

Saya mulai menjejakkan kaki di lantai kayu kapal. Suara menderit langsung terdengar. Maklum kapal tua. Angin kencang langsung mengibaskan poni dan ekor kuda saya. Ahhh segarrrr... Saya pun langsung menaruh ransel kesayangan dan minuman di kamar bawah. Mendadak saya merasa mual karena lantai yang saya pijaki mulai bergerak. Ahhh... kapal sudah jalan ternyata.

Saya berlari, menaiki tangga cepat2, mencari tempat duduk di bagian dek belakang kapal. Kemudian saya duduk sambil menselonjorkan kaki. Kebetulan cuaca waktu itu berawan jadi saya tak perlu pakai kacamata hitam. Saya menarik napas dalam-dalam. Tidak terganggu dengan bau amis laut. Masih terus menikmati laut yang tenang dan berwarna biru. Dengan burung-burung terbang melewati bagian atas kapal. Kapal terombang-ambing tenang ketika berlayar. Ahhh imajinasi saya memang berlebihan...

Selesai menikmati 'kecantikan semesta' ini. Saya berinisiatif untuk merendam di dalamnya. Dengan air laut transparan kita bisa lihat semua ikan di dunia ini. Memegangnya, memeluknya, mengendarainya. Bermain sepuas hati. Di imajinasi, saya pasti tahu cara berenang. Ahhh enaknya berandai-andai hihihi...

Loh apa ini, tiba-tiba ada tetesan air di kepala saya. Gerimis rupanya. Tidak besar dan sering. Dengan angin laut yang tak terlalu dingin. Boleh kan? Imajinasi kan berawal dari tidak-masuk-akal kemudian diakhiri dengan kerutan dahi seseorang ketika kamu menceritakannya. Dibilang tidak waras bisa jadi resikonya.

Ooh saya lupa saya kan bawa perlengkapan memancing. Tapi sedang tak ingin. Ehmm... Lebih enak tidur saja. Tidur sambil tersenyum. Seperti tak ada satupun orang yang melihat. Ketenangan penuh saya dapatkan. Beban dan segala persoalan saya kubur jauh di dasar laut. Saya rentangkan tangan, menciumi aroma segar angin dalam-dalam dan tersenyum.

Tersenyum bahagia puasss...

Mendengarkan musik 'afro-america' saya..

Berteriak sekencang-kencangnya

'Bangunnnnnnnnnnnnnnnn!!!!'

Loh suara apa itu...

Mendadak saya melihat wajah semua kawan terbaik saya di atas awan. Mereka berteriak sesuatu yang saya tak dengar. Saya membaca kata 'bangun' dari bibir mereka. Ahhh tapi saya lagi seru nih...

'Bangunnnnnnnnn!' teriakan mereka.

.....




Saya bingung.

Kenapa saya disuruh bangun ketika di mimpi, saya masih sadar itu hanya imajinasi.

Saya hanya berlari. Bukan menghindar. Berlari 'maju' dengan cara saya sendiri. Cuma saya masih ingin di kapal ini dengan wajah kalian di atas awan.

Boleh kan?

Saya pun dapat kerutan dahi dan hinaan 'tidak waras'


14/11/10
Novie

0 comments:

Post a Comment