Karena hidup tidak hanya menarik nafas, tetapi juga menarik makna di balik fakta...

.

Sunday, May 8, 2011

Yes, We're On The Track

Bangun lebih pagi sebelum alarm 'berbunyi', membuang semua isi lambung dan usus, mengecek twitter, bersih-bersih, pakai soflens adalah rutinitas pagi saya. Rapi diri, rapi sana rapi sini, berangkat kemudian sampai kantor. Keluar rumah memulai hari seperti biasa.. seharusnya..

Namun ada yang berbeda di hari ini sampai saya bertemu 2 anak kecil di seberang gang rumah. Keduanya anak perempuan. Yang satu berambut panjang lurus, bermata besar, bermuka khawatir, meremas kaus lusuhnya dengan genggaman kecilnya. Yang menarik dari anak ini, ia memiliki potongan poni yang miring atau sama sekali tidak rata.

Anak perempuan yang satunya lagi malah jauh berbeda. Dia berambut panjang keriting, matanya kecil, tertawa-tawa, teriak-teriak, lompat-lompat. yang saya lihat dia memegang 2 koin Rp. 500,- perak.

Hati nurani saya menyeruak ketika sang anak berambut keriting berteriak-teriak, lompat-lompat sambil berkata "Ayo nyebrang!!!" sambil menunjuk jalanan di depannya yang sepi. tapi anak berambut kurus justru diam dan matanya menyiratkan kepanikkan.

Kuberanikan diri membantu mereka menyebrang, niatku. Kemudian saya pun menghampiri mereka.
Kakak kepo(KK) : "Dek, mau nyebrang?"
Adik manis berambut lurus (AMBL) : (menggelengkan kepala) "Kakak, mobil merah itu sampai pesing ga?" (menunjuk salah satu angkutan umum)
KK : "Nggak, yang ke sana warna kuning. mau ke pesing yah?"
AMBL : "Iyah mau main ke rumah teman."
KK : "Yaudah ikut kakak ajah, kakak searah ke sana"

Kemudian tak berapa lama, si mobil kuning pun datang. sepanjang perjalanan. Kedua anak tersebut semakin menunjukkan muka khawatir dan bingung. terus melihat jalan. seakan bertanya "lagi-dimana-nih-gue-sekarang-semoga-kakak-cantik-ini-tidak-menculik-saya". muka bereka bertambah khawatir ketika bis metromini di belakang mobil berhenti mepet seakan-akan mau menabrak mobil kuning ini. Terus melihat gedung-gedung dan rumah sambil mengenali jalan kurasa.

Mereka terlihat kebingungan dan panik. Terlihat sangat kecil di jalanan yang agak besar ini. Sama seperti saya yang terlihat terlalu kecil untuk dunia ini. Sometimes i feel that i'm too small for this world...

Saya mempunyai kebiasaan anti sosial ketika hendak di jalan hendak berangkat ke kantor. Bengong, melihat perilaku ibu-ibu berpakaian kerja rapi dan tok hitam ketat, memandang kosong jalan raya adalah hobi terpendam saya. Tetapi melihat kedua anak kecil ketakutan menjadi sebuah inspirasi tersendiri saya. Begitu kecil hingga bingung harus berbuat apa. Sama dengang saya yang begitu kecil, tidak tahu arah, hanya pergi ke tempat Dia menunjukkan instruksi ketika saya bertanya kepadaNya.

Mereka, kedua anak perempuan tersebut, terlalu kecil hingga bingung harus kemana. meski saya sudah menunjukkan arahnya dan mereka berada di tempat yang benar dan searah dengan tujuan mereka. tetap saja banyak kekhawatiran tersirat di wajah mereka.

Berkaca pada mereka, saya yang selalu ditunjukkan arah tetapi tetap saja selalu banyak kekhawatiran. Apakah ini salah? apakah saya seharusnya tidak begini, tidak begitu? Yah, saya sudah berada di 'track' atau angkutan yang benar. Yang sudah Ia persiapkan. Tetapi kenapa selalu ada kekhawatiran dalam benak saya?

Takut-takut salah. takut-takut nyasar... kenapa harus takut?

We'are on the track!!! Yes, track Dia.















Sungguh refleksi pagi yang inspiratif dari-Nya di kala galau menyerang sehari-hari ini.

Kemudian tak berapa lama, mereka terlihat rileks.

Kemudian si anak perempuan berambut lurus bermuka panik ini bertanya ke anak perempuan satunya lagi "kamu tau daerahnya kan?" si anak rambut keriting mengganguk. kemudian mereka mengobrol beberapa kali dan tertawa.

Tak lama kemudian, masuklah pemuda berheadphone besar yang merokok di depan dua anak ini. merasa saya melihatnya terus dia pun mulai mematikan rokoknya.

Kakak kepo pun mulai mengajak mereka berbicara lagi.
KK : "kalian kakak adik?"
AMBL : "Nggak"
KK : "Kok nggak sekolah dek?"
ANBL & Anak manis berambut keriting : "lagi pere' kakk" (ucap mereka hampir berbarengan)
ANBK : "Abia bosen kak di rumah nggak ada teman. jadi main ke rumah teman"

Merasakan saya sebentar lagi saya akan turun, saya pun mulai memberikan instruksi apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Tersenyum sebentar, turun dari angkutan untuk menunggu angkutan lain.

Yes, we're on the track.

Inspirasi dan refleksi bisa datang darimana saja dan dalam bentuk apa saja. Semisal hari ini, datang dari dua anak perempuan. aah.. sayang saya lupa menanyakan nama mereka. Terima kasih adik yang telah memberi kakak sebuah 'arah'.

Novie
09/05/11

2 comments:

Clara Canceriana said...

hoekkkk, kakak cantik? tanteeee kali neng xDD

setuju neng, inspirasi bisa dateng darimana aja, lalu melebur jd sebuah tulisan yang menyentil banyak orang
nice post ^^

amadea novie said...

hahahaha gapapa apa ajah asal cantik dehhhh.. gedubrakk...

kecup kangenn. butuh obrolan rumusan kehidupan lagi di bawah warung sate

Post a Comment