Labels:
story
Lama saya tak berkunjung ke 'tempat sampah' ini. Banyak moment atau chapter yang sudah tidak saya buang ke tempat ini. mengapa? itu berarti hidup saya sedang baik-baik saja atau 'lebih' dari baik. Egois memang. Di kala hidup saya baik, saya melupakan 'tempat nongkrong' ini. Bukan begitu, saya agak susah mencurahkan kebahagiaan saya dibanding menumpahkan kekesalan atau ekmarahan saya haha.. aneh betul yah? lagipula saya tidak mau menumpahkannya di 'tempat sampah' karena semua yang etrjadi 'luar biasa'. Di pikiran saya pun, semua tidak ada yang abadi. Ketika saya menumpahkan kebahagiaan atau good story in here. it's just the matter of time. it's not taking any longer time to be taken from me.
Saya lebih suka menceritakan kemarahan atau kesedihan saya karena ketika saya baca ulang nanti, saya akan berkata 'hell no, how stupid i am. what the hell i'm thinking about when i wrote this story?' dan saya tidak ingin mengulanginya dan bertekad untuk memperbaiki diri saya dari waktu ke waktu.
Nah, what's going on here??? halahh... pertanyaannya sekarang saya ingin berkunjung ke 'angkringan' ini? (saya namakan angkringan karena ini tempat yang asyik untuk nangkring dan nongkrong halaahh).
Kemarin karena sedang tidak ada kerjaan (tumben) tergeraklah hati saya untuk membuka angkringan ini (by the way, saya berhasil 'menyebrang' loh ke tempat kerja yang lain ;D). kemudian tertangkaplah mata saya pada judul postingan salah satu mantan teman sekantor saya, judulnya 'jalan di tempat' (thank you ucha for you inspiration hehe).
Judul ini ibarat ada hujan pisau menancap semua pojokan dinding hati saya (halahhh). berpikir, merenung, meratapi, mengingat-ngingat, berpikir lagi dan bertanya 'apakah saya juga berjalan di tempat?'
kemudian saya berkomentar di postingan teman saya 'kamu yang emrasa berjalan di tempat tetapi mungkin orang lain tidak melihat seperti itu. benih sudah ditabur, hanya belum kamu tuai hasilnya. mungkin tak sepengetahuan kamu, benih itu sudah tumbuh akar dan tunas di dalam tanah. hanya belum terlihat saja dari sudut pandang kita yang hanya melihat dari atas. bagaimana kalau kita lihat dari bawah?' (serius ini lebih panjang dari komen sebenarnya haha).
Saya akui saya berjalan sekarang. entah bergeser atau berpindah saya tidak tahu. yang saya ketahui, saya sudah benar-benar BERPINDAH sekarang. pindah dari tempat kerja yang dulu, berpindah dari hati yang dulu. saya berjalan? iyah, saya sudah berjalan sekarang. tetapi apakah perjalanan saya membuat saya sudah benar-benar berpindah? saya sudah berjalan ke tempat lain tetapi maksud saya ini adalah saya masih terus berjalan. saya tidak msu setelah saya mengambil keputusan besar, saya berpindah tetapi saya mau terus berjalan. saya adalah manusia yang tidak pernah puas. ini bisa jadi pisau bermata dua bagi saya.
Selalu iri pada apa yang orang lain punya dan tidak mensyukuri apa yang saya punya sekarang. simple rules, hard to ignore, easy to do it.
Apa arti move on bagi anda? kalau menurut saya, move on itu adalah ketika kamu merasa berjalan di tempat sedangkan semua orang di sekitar kamu sudah berlari. ketika kamu merasa seperti itu, itu tandanya kamu HARUS move on. got it?
You left behind...
Lucunya semua orang pasti akan merasa demikian, di pandangan saya sebagai orang yang tidak pernanh puas, saya akan selalu merasa berjalan di tempat sedangkan semua orang berlari. aneh!
Susah memang merumuskan ini. ketika saya pergi jauh kemudian ketika saya menoleh ke belakang, semua orang terlihat berlari. ketika saya balas berlari kencang, logika saya menentangnya dan membalas 'you have your limits novie'. dan sedetik kemudian, saya menyerah dan tetap berjalan meski tertatih-tatih.
Saya menganggumi setiap detik proses dan chapter yang terjadi di hidup saya. segala proses saya harus bertemu dengan teman-teman yang memang saya takdirkan untuk bertemu dan berpisah. melepas kepergian teman-teman yang satu persatu pergi keluar kota, melepas pergi teman-teman kost-an saya yang tercinta, melepas pergi teman-teman ketika wisuda bersama dan yang paling berat kini (dan mungkin yang terbaru) melepas pergi teman-teman sekantor saya yang dulu (whosaahhh...). one of the best chapter in my life. i'm telling you, it's not the matter of my selfish thing or whatever, ini permasalahannya ketika apa yang kamu lakukan sudah di luar logika atau make sense. saya percaya keseimbangan hidup. ketika sesuatu sudah mengalahkan logika semisal dalam mencintai pria/wanita atau melakukan pekerjaanmu, itu berarti ada yang tidak beres dan tandanya kamu harus move on. got it? (kalau susah dimengerti ya sudahlah ini hanya keruwetan pikiran saya).
Ketika sesuatu sudah di luar logika saya, itu menandakan saya harus move on. simple rules again! menurut saya itu. kalau ditanya definisi di luar logika adalah ketika saya memberikan semua yang terbaik dari saya tetapi saya tidak mendapatkan semua yang terbaik. itu berarti ada yang tidak beres. apakah saya egois atau tamak? atau mungkin saya tidak sabaran? semua yang terbaik datang pada waktu yang tepat kata orang. tetapi saya tidak cukup naïf untuk tidak berkata jujur. ada kalanya kamu mendapat bisikan dari langit (halah) atau feeling yang terbisikan dari Tuhan bahwa it's not going anywhere unless you move on.
Kamu tahu BANYAK orang di luar sana yang menasehati dan memberi masukan ketika kamu tahu kata-kata mereka tidak bisa didengarkan dengan 1 kuping saja, itu pertanda dari alam meneriakkan kata ‘MOVE ON!!!’
Semua orang memiliki berbagai versi problems dan batasan move on-nya. Seperti pula saya. Dan ketika kata-kata ini menyembur keluar berupa susunan padu padan kata di ‘angkringan’ ini, itu berarti ada sesuatu yang saya pikirkan. Saya tidak cukup naïf untuk tidak berkata jujru di sini. Meski versi saya saya sudah move on, tetapi tidak cukup tegar umtuk berpendirian teguh hahaha…
Saya mencintai semua yang terjadi di hidup saya dan yang pernah saya miliki atau sampai sekarang saya dapat. Tetapi saya tekankan di diri saya bahwa ini hanya sementara. Tidak akan berlama-lama. Maka saya harus terus berjalan dan move on. Berjalan yang berpindah untuk jadi yang lebih baik. Namun keraguan selalu datang menghampiri. Keraguan kemarin dan hari ini adalah apakah saya tetap berpindah sekarang di kala semua orang sudah berlari (pertanyaan egois ini kembali muncul)? Bukan mengenai pekerjaan saja tetapi perihal aktualisasi diri dan cita-cita saya.
Sekarang yang bisa saya lakukan adalah memberikan yang terbaik dari saya. semua ada waktunya. i'm pretty sure of it. tidak perlu cepat-cepat. saatnya diri ini tidak ditentukan target. bernafas sebentar. buka mata dan telinga lebar-lebar. tampung semua yang kamu sukai, inginkan atau bahkan tidak kamu inginkan. atur strategi. di kala yang tepat, jalan itu akan terbuka (for god sake, hanya saya dan Tuhan yang tahu apa yang saya maksud haha). The end of the story yeah!!!
18/03/2011
Novie
yang berpacu dngan waktu dan ambisi
0 comments:
Post a Comment