Labels:
story
Pernah nggak terjebak harus berjalan agak jauh di jalanan sepi dan sudah gelap?
saya sering sekali. berjalan cepat-cepat untuk sampai karena takut abang-abang yang tidur-tiduran di pinggir jalan. berhubung rumah saya dekat dengan kantor, saya hanya perlu berjalan kaki untuk pulang. Tapi pernah di suatu malam, saya ingin mencoba menikmati perjalanan malam saya itu. sengaja berjalan lambat-lambat untuk sampai ke rumah bahkan mampir dulu ke warung.
kebiasaan saya berjalan pasti selalu sambil menunduk dan berjalan miring-miring. nabrak sana nabrak sini. tetapi ketika saya berjalan pelan, menikmati udara malam ketika itu, mata lurus ke depan, suasana hati pun berubah...
ketika genggaman tangan ini kosong, ketika tidak lagi berjalan beriringan, ketika tidak sambil bergurau atau berjalan sambil saling mengenal. ketika jalan sendiri itu lebih mengesankan.
ketika hari itu saya merasa kesal atau marah, biasanya saya bercerita atau menangis. lain hari itu saya memilih berjalan dan perasaan sesal itu lenyap.
mengambil jalan yang lebih berbatu dibandung yang sudah beraspal. saya melangkah.
teringat artikel yang saya baca tadi pagi di Yahoo sebelum saya mengerjakan beberapa 'perintilan'. di sana tertulis untuk 'melunturkan' rasa marah atau kesal, mandi menjadi solusi yang tepat. sayangnya di situ juga tertulis, mandi juga bisa melunturkan perasaan senang. tetapi saya lebih memilih melunturkan semua perasaan apa saja yang ada di dalam hati. kosongkan agar bersih.
sesampainya di rumah saya langsung mandi besar kemudian minum air putih sebanyak-banyaknya. dengan baju andalan terfavorit saya, saya kemudian tidur dengan headset masih di telinga.
berharap saya masih bermimpi dan hidup di mimpi itu
2 comments:
mandi, ngerokok duduk depan jendela kamar lebih enak lohh.. :D
tambah ngebir dingin lebih enak
Post a Comment