2
comments
Labels:
story
Lama tidak menulis di 'angkringan' ini membuat saya menjadi ketagihan nulis. seperti reuni dengan kawan lama, tak henti-hentinya saya ingin menceritakan semua yang terjadi kepada kawan saya itu. ibarat sekarang ada di warung kopi; duduk-duduk mengobrol dengan kawan lama; sembari menyeruput segelas kopi favorit saya, irish cream blended coffee (apapun namanya asal ada rum di kopi atau coklat panas/dingin saya pasti suka).saya pun ingin menceritakan kisah saya. ehem.. (like someone care whossaaahh..)
kawan, sekarang aku memiliki pekerjaan baru (seperti yang saya inginkan dari dulu-dulu). profesi baru, tempat baru, teman baru, atasan baru, dan tentunya gaji yang baru. namun masih di bidang yang sama yaitu broadcasting. Tapi tentunya di program yang berbeda.
Bergerak dari cita-cita menjadi news anchor kemudian ada beberapa alasan yang memungkinkan saya tidak menginginkannya lagi. kemudian memantapkan jejak langkah menjadi reporter media online (karena basic pendidikan saya yang jurnalisme), seizin Tuhan saya menemukan lahan yang membuat saya jatuh hati yaitu lahan produksi dan kemudian di sinilah saya sekarang. di tempat baru.
reporter, production assistant (PA) dan kemudian copy writer. reporter membuat saya senang dan 'menemukan' diri saya tetapi saya tahu saya harus belajar banyak dan berdedikasi tinggi untuk menjadi bagian di sana. Tetapi hujan badai petir yang menyambar saat bekerja di sana tidak membuat saya semakin just-into-you (ngomong apa toh nop nop). Seluk beluk dunia jurnalisme di bangku kuliah justru malah tidak membuat saya ingin terjun di dalamnya. Menyukai tetapi hanya menganggumi dari jauh. Lain halnya dengan production assistant, kalau dia itu seorang pria pastinya saya sudah melancarkan jurus-jurus jitu pedekate. Ehm…
copy writer? Dari zaman SD, saya memang suka mengarang. Perihal memanjang-manjangkan kalimat dan memperbanyak lembar jawaban ujian bukan masalah sulit bagi saya (sombong dikit guys). Tetapi kalau soal kesinambungan antarkalimat dan stick to the topic itu perihal lain hohoho.. tak disangka, anak –lapangan ini kebagian jatah di depan computer terus. Ketik sana, ketik sini..
dan disinilah saya.. berada di kantor yang baru (3 minggu itu masih baru kan?), posisi yang belum pernah saya lakukan sebelumnya tetapi diberi kesempatan melakukannya. Saya senang! Melakukan sesuatu yang baru membuat saya terpacu. Berada tepat di depan computer yang baru saya dapat 2 hari yang lalu, mendapat semua fasilitas yang saya butuhkan (meja buat merebahkan kepala ketika selesai makan, telepon untuk mengobrol dengan teman, speaker dan headset untuk nonton trailer film, colokan untuk ngecash BB (kalau sampai dibaca bos habislah saya). Di samping kanan meja bos saya atau yang saya panggil komandan (dan dia balas panggil saya sipit atau cina watdezig) dan di samping kiri saya seorang teman baru. Baik, ramah, sabar mengajarkan saya. Yang terakhir ini nih yang saya paling salut dari dia. Kalau di kantor alam saya punya genk unyu (5 orang cewek single, menarik nan kece), di sinipun saya punya genk unyu part 2. Beranggotakan 4 wanita cantik muda dan masih itungan anak baru juga.
So far menyenangkan, baik-baik dan santai tapi seru. Ehm..
Jarak dari rumah pun lebih dekat dan jam kerjanya pun lebih beradab untuk ukuran bidang broadcasting. Job desknya masih bisa terhandle. Pulang pun rame-rame bersama genk unyu karena sebagian besar rumah kami searah. So far seperti itu. Tapi ada yang tak bisa tergantikan dari pekerjaan saya yang lama….
Tak tergantikan..
Yaitu teman-teman-yang-paling-asik-sedunia
Yang satu ini yang paling berat ditinggalkan dan paling sulit tergantikan. Sahabat, teman nongkrong, teman nyushi bareng, teman minum kopi bareng, teman nyampah, teman menghina bareng, papih, semuanya.. tak tergantikan.
Whoosaahh..
Tapi begitulah hidup. Terus berjalan kawan. Toh saya tidak kehilangan mereka hidup memang begini, terus berjalan, terus belajar.
Kata seorang teman, saya memiliki unsur tanah. Perlu dipupuk terus kalau tidak akan mati. Belajar terus. Saya percaya hanya ada 2 pilihan yaitu belajar atau mati.
Whosaahhh…
Apa yang saya dapatkan sudah lebih dari cukup. Lebih dari yang saya pinta, lebih dari yang saya bayangkan.
(seruput kopi saya) baiklah kawan, segitu dulu obrolan kita. Sudah waktunya bekerja sekarang. Next time kita ketemu lagi di warung kopi ini yah bung. Jangan bosan-bosan yah.
Tegukan terakhir irish coffee hari ini.
18/03/11
Novie