Karena hidup tidak hanya menarik nafas, tetapi juga menarik makna di balik fakta...

.

Friday, March 18, 2011

Nangkring nongkrong ala warung kopi

Lama tidak menulis di 'angkringan' ini membuat saya menjadi ketagihan nulis. seperti reuni dengan kawan lama, tak henti-hentinya saya ingin menceritakan semua yang terjadi kepada kawan saya itu. ibarat sekarang ada di warung kopi; duduk-duduk mengobrol dengan kawan lama; sembari menyeruput segelas kopi favorit saya, irish cream blended coffee (apapun namanya asal ada rum di kopi atau coklat panas/dingin saya pasti suka).

saya pun ingin menceritakan kisah saya. ehem.. (like someone care whossaaahh..)

kawan, sekarang aku memiliki pekerjaan baru (seperti yang saya inginkan dari dulu-dulu). profesi baru, tempat baru, teman baru, atasan baru, dan tentunya gaji yang baru. namun masih di bidang yang sama yaitu broadcasting. Tapi tentunya di program yang berbeda.

Bergerak dari cita-cita menjadi news anchor kemudian ada beberapa alasan yang memungkinkan saya tidak menginginkannya lagi. kemudian memantapkan jejak langkah menjadi reporter media online (karena basic pendidikan saya yang jurnalisme), seizin Tuhan saya menemukan lahan yang membuat saya jatuh hati yaitu lahan produksi dan kemudian di sinilah saya sekarang. di tempat baru.

reporter, production assistant (PA) dan kemudian copy writer. reporter membuat saya senang dan 'menemukan' diri saya tetapi saya tahu saya harus belajar banyak dan berdedikasi tinggi untuk menjadi bagian di sana. Tetapi hujan badai petir yang menyambar saat bekerja di sana tidak membuat saya semakin just-into-you (ngomong apa toh nop nop). Seluk beluk dunia jurnalisme di bangku kuliah justru malah tidak membuat saya ingin terjun di dalamnya. Menyukai tetapi hanya menganggumi dari jauh. Lain halnya dengan production assistant, kalau dia itu seorang pria pastinya saya sudah melancarkan jurus-jurus jitu pedekate. Ehm…

copy writer? Dari zaman SD, saya memang suka mengarang. Perihal memanjang-manjangkan kalimat dan memperbanyak lembar jawaban ujian bukan masalah sulit bagi saya (sombong dikit guys). Tetapi kalau soal kesinambungan antarkalimat dan stick to the topic itu perihal lain hohoho.. tak disangka, anak –lapangan ini kebagian jatah di depan computer terus. Ketik sana, ketik sini..


dan disinilah saya.. berada di kantor yang baru (3 minggu itu masih baru kan?), posisi yang belum pernah saya lakukan sebelumnya tetapi diberi kesempatan melakukannya. Saya senang! Melakukan sesuatu yang baru membuat saya terpacu. Berada tepat di depan computer yang baru saya dapat 2 hari yang lalu, mendapat semua fasilitas yang saya butuhkan (meja buat merebahkan kepala ketika selesai makan, telepon untuk mengobrol dengan teman, speaker dan headset untuk nonton trailer film, colokan untuk ngecash BB (kalau sampai dibaca bos habislah saya). Di samping kanan meja bos saya atau yang saya panggil komandan (dan dia balas panggil saya sipit atau cina watdezig) dan di samping kiri saya seorang teman baru. Baik, ramah, sabar mengajarkan saya. Yang terakhir ini nih yang saya paling salut dari dia. Kalau di kantor alam saya punya genk unyu (5 orang cewek single, menarik nan kece), di sinipun saya punya genk unyu part 2. Beranggotakan 4 wanita cantik muda dan masih itungan anak baru juga.

So far menyenangkan, baik-baik dan santai tapi seru. Ehm..

Jarak dari rumah pun lebih dekat dan jam kerjanya pun lebih beradab untuk ukuran bidang broadcasting. Job desknya masih bisa terhandle. Pulang pun rame-rame bersama genk unyu karena sebagian besar rumah kami searah. So far seperti itu. Tapi ada yang tak bisa tergantikan dari pekerjaan saya yang lama….

Tak tergantikan..

Yaitu teman-teman-yang-paling-asik-sedunia

Yang satu ini yang paling berat ditinggalkan dan paling sulit tergantikan. Sahabat, teman nongkrong, teman nyushi bareng, teman minum kopi bareng, teman nyampah, teman menghina bareng, papih, semuanya.. tak tergantikan.

Whoosaahh..

Tapi begitulah hidup. Terus berjalan kawan. Toh saya tidak kehilangan mereka  hidup memang begini, terus berjalan, terus belajar.

Kata seorang teman, saya memiliki unsur tanah. Perlu dipupuk terus kalau tidak akan mati. Belajar terus. Saya percaya hanya ada 2 pilihan yaitu belajar atau mati.

Whosaahhh…

Apa yang saya dapatkan sudah lebih dari cukup. Lebih dari yang saya pinta, lebih dari yang saya bayangkan.

(seruput kopi saya) baiklah kawan, segitu dulu obrolan kita. Sudah waktunya bekerja sekarang. Next time kita ketemu lagi di warung kopi ini yah bung. Jangan bosan-bosan yah.

Tegukan terakhir irish coffee hari ini.

18/03/11
Novie

Thursday, March 17, 2011

It's about move on fellas

Lama saya tak berkunjung ke 'tempat sampah' ini. Banyak moment atau chapter yang sudah tidak saya buang ke tempat ini. mengapa? itu berarti hidup saya sedang baik-baik saja atau 'lebih' dari baik. Egois memang. Di kala hidup saya baik, saya melupakan 'tempat nongkrong' ini. Bukan begitu, saya agak susah mencurahkan kebahagiaan saya dibanding menumpahkan kekesalan atau ekmarahan saya haha.. aneh betul yah? lagipula saya tidak mau menumpahkannya di 'tempat sampah' karena semua yang etrjadi 'luar biasa'. Di pikiran saya pun, semua tidak ada yang abadi. Ketika saya menumpahkan kebahagiaan atau good story in here. it's just the matter of time. it's not taking any longer time to be taken from me.

Saya lebih suka menceritakan kemarahan atau kesedihan saya karena ketika saya baca ulang nanti, saya akan berkata 'hell no, how stupid i am. what the hell i'm thinking about when i wrote this story?' dan saya tidak ingin mengulanginya dan bertekad untuk memperbaiki diri saya dari waktu ke waktu.

Nah, what's going on here??? halahh... pertanyaannya sekarang saya ingin berkunjung ke 'angkringan' ini? (saya namakan angkringan karena ini tempat yang asyik untuk nangkring dan nongkrong halaahh).

Kemarin karena sedang tidak ada kerjaan (tumben) tergeraklah hati saya untuk membuka angkringan ini (by the way, saya berhasil 'menyebrang' loh ke tempat kerja yang lain ;D). kemudian tertangkaplah mata saya pada judul postingan salah satu mantan teman sekantor saya, judulnya 'jalan di tempat' (thank you ucha for you inspiration hehe).

Judul ini ibarat ada hujan pisau menancap semua pojokan dinding hati saya (halahhh). berpikir, merenung, meratapi, mengingat-ngingat, berpikir lagi dan bertanya 'apakah saya juga berjalan di tempat?'

kemudian saya berkomentar di postingan teman saya 'kamu yang emrasa berjalan di tempat tetapi mungkin orang lain tidak melihat seperti itu. benih sudah ditabur, hanya belum kamu tuai hasilnya. mungkin tak sepengetahuan kamu, benih itu sudah tumbuh akar dan tunas di dalam tanah. hanya belum terlihat saja dari sudut pandang kita yang hanya melihat dari atas. bagaimana kalau kita lihat dari bawah?' (serius ini lebih panjang dari komen sebenarnya haha).

Saya akui saya berjalan sekarang. entah bergeser atau berpindah saya tidak tahu. yang saya ketahui, saya sudah benar-benar BERPINDAH sekarang. pindah dari tempat kerja yang dulu, berpindah dari hati yang dulu. saya berjalan? iyah, saya sudah berjalan sekarang. tetapi apakah perjalanan saya membuat saya sudah benar-benar berpindah? saya sudah berjalan ke tempat lain tetapi maksud saya ini adalah saya masih terus berjalan. saya tidak msu setelah saya mengambil keputusan besar, saya berpindah tetapi saya mau terus berjalan. saya adalah manusia yang tidak pernah puas. ini bisa jadi pisau bermata dua bagi saya.

Selalu iri pada apa yang orang lain punya dan tidak mensyukuri apa yang saya punya sekarang. simple rules, hard to ignore, easy to do it.

Apa arti move on bagi anda? kalau menurut saya, move on itu adalah ketika kamu merasa berjalan di tempat sedangkan semua orang di sekitar kamu sudah berlari. ketika kamu merasa seperti itu, itu tandanya kamu HARUS move on. got it?

You left behind...

Lucunya semua orang pasti akan merasa demikian, di pandangan saya sebagai orang yang tidak pernanh puas, saya akan selalu merasa berjalan di tempat sedangkan semua orang berlari. aneh!

Susah memang merumuskan ini. ketika saya pergi jauh kemudian ketika saya menoleh ke belakang, semua orang terlihat berlari. ketika saya balas berlari kencang, logika saya menentangnya dan membalas 'you have your limits novie'. dan sedetik kemudian, saya menyerah dan tetap berjalan meski tertatih-tatih.

Saya menganggumi setiap detik proses dan chapter yang terjadi di hidup saya. segala proses saya harus bertemu dengan teman-teman yang memang saya takdirkan untuk bertemu dan berpisah. melepas kepergian teman-teman yang satu persatu pergi keluar kota, melepas pergi teman-teman kost-an saya yang tercinta, melepas pergi teman-teman ketika wisuda bersama dan yang paling berat kini (dan mungkin yang terbaru) melepas pergi teman-teman sekantor saya yang dulu (whosaahhh...). one of the best chapter in my life. i'm telling you, it's not the matter of my selfish thing or whatever, ini permasalahannya ketika apa yang kamu lakukan sudah di luar logika atau make sense. saya percaya keseimbangan hidup. ketika sesuatu sudah mengalahkan logika semisal dalam mencintai pria/wanita atau melakukan pekerjaanmu, itu berarti ada yang tidak beres dan tandanya kamu harus move on. got it? (kalau susah dimengerti ya sudahlah ini hanya keruwetan pikiran saya).

Ketika sesuatu sudah di luar logika saya, itu menandakan saya harus move on. simple rules again! menurut saya itu. kalau ditanya definisi di luar logika adalah ketika saya memberikan semua yang terbaik dari saya tetapi saya tidak mendapatkan semua yang terbaik. itu berarti ada yang tidak beres. apakah saya egois atau tamak? atau mungkin saya tidak sabaran? semua yang terbaik datang pada waktu yang tepat kata orang. tetapi saya tidak cukup naïf untuk tidak berkata jujur. ada kalanya kamu mendapat bisikan dari langit (halah) atau feeling yang terbisikan dari Tuhan bahwa it's not going anywhere unless you move on.

Kamu tahu BANYAK orang di luar sana yang menasehati dan memberi masukan ketika kamu tahu kata-kata mereka tidak bisa didengarkan dengan 1 kuping saja, itu pertanda dari alam meneriakkan kata ‘MOVE ON!!!’

Semua orang memiliki berbagai versi problems dan batasan move on-nya. Seperti pula saya. Dan ketika kata-kata ini menyembur keluar berupa susunan padu padan kata di ‘angkringan’ ini, itu berarti ada sesuatu yang saya pikirkan. Saya tidak cukup naïf untuk tidak berkata jujru di sini. Meski versi saya saya sudah move on, tetapi tidak cukup tegar umtuk berpendirian teguh hahaha…

Saya mencintai semua yang terjadi di hidup saya dan yang pernah saya miliki atau sampai sekarang saya dapat. Tetapi saya tekankan di diri saya bahwa ini hanya sementara. Tidak akan berlama-lama. Maka saya harus terus berjalan dan move on. Berjalan yang berpindah untuk jadi yang lebih baik. Namun keraguan selalu datang menghampiri. Keraguan kemarin dan hari ini adalah apakah saya tetap berpindah sekarang di kala semua orang sudah berlari (pertanyaan egois ini kembali muncul)? Bukan mengenai pekerjaan saja tetapi perihal aktualisasi diri dan cita-cita saya.

Sekarang yang bisa saya lakukan adalah memberikan yang terbaik dari saya. semua ada waktunya. i'm pretty sure of it. tidak perlu cepat-cepat. saatnya diri ini tidak ditentukan target. bernafas sebentar. buka mata dan telinga lebar-lebar. tampung semua yang kamu sukai, inginkan atau bahkan tidak kamu inginkan. atur strategi. di kala yang tepat, jalan itu akan terbuka (for god sake, hanya saya dan Tuhan yang tahu apa yang saya maksud haha). The end of the story yeah!!!

18/03/2011
Novie
yang berpacu dngan waktu dan ambisi